slide

Senin, 06 Juni 2016

MENITI KARIR DI USIA MUDA

Usia 20 Tahunan adalah usia transisi paling penting dalam hidup kita. Perpindahan gejolak dari era sekolahan ke era karir, menuntut  kita untuk cepat beradaptasi dengan perubahan yang ada. Keputusan yang kita ambil saat ini – diusia 20 tahunan – tidak hanya berpengaruh untuk jangka panjang saja, tapi juga untuk masa depan kita jauh kedepan.

Bagi sebagian besar orang, meniti karir sebagai pekerja profesional hingga ke puncak tangga prestasi merupakan sebuah impian yang layak dirawat dengan penuh kesetiaan. Sebab disana terbentang sebuah janji kemakmuran finansial yang layak dikejar. Sebab disana terbentang pula sebuah impian kehidupan yang mapan dan kesejahtraan hidup.

Usia 20-an merupakan usia seseorang mencapai masa kematangan. Usia yang di dalamnya seseorang berpikir lebih bijak dan dewasa. Usia yang tidak boleh di sia-siakan sebab banyak hal yang bisa terjadi di usia ini. Usia yang menurut saya pribadi menentukan masa depan seseorang.

 Berikut ini beberapa hal yang kerap dialami dan terjadi pada usia 20-an:

 1. Wisuda

Usia 20-an merupakan usia seseorang mencapai masa kematangan. Usia yang di dalamnya seseorang berpikir lebih bijak dan dewasa. Usia yang tidak boleh di sia-siakan sebab banyak hal yang bisa terjadi di usia ini. Usia yang menurut saya pribadi menentukan masa depan seseorang.

 2.  Bekerja atau Berkarir

Usia 20-an merupakan awal dari usia produktif. Banyak yang memilih bekerja selepas menyelesaikan pendidikan diploma atau sarjana. Malah, banyak yang memilih bekerja selepas SMA. Di usia ini, seseorang biasanya mulai meniti karir, entah bekerja di instansi swasta, pemerintah, pekerja lepas. Atau banyak juga yang mulai merintis bisnis dan usaha sendiri.
 
 3. Berumah Tangga

Rata-rata usia pernikahan wanita di Indonesia adalah 19,5 tahun untuk perempuan dan 25,2 tahun untuk laki-laki (Federasi kependudukan Internasional). Menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) jika ditinjau dari segi kesehatan reproduksi, wanita menjadi seorang ibu lebih baik pada usia mulai 20 tahun. Dan di sekitar kita, entah itu teman, sahabat, saudara, menikah di usia 20-an. Menikah, hamil, dan memiliki anak rata-rata di usia ini. Selain itu, banyak di antara kita yang bercita-cita berkeluarga di usia ini. Tampaknya, usia ideal untuk menikah memang di usia ini. Namun jodoh, tetaplah di tangan Tuhan. Bagi yang belum, tetap bersabar menanti yang terbaik yah.

 4. Mandiri

Di usia 20-an ini,  seseorang akan lebih mandiri. Banyak hal yang kita lakukan tidak lagi merepotkan orang tua dan keluarga. Mungkin kemandirian ini juga karena lebih mandirinya kita akan financial dan lebih dewasa dalam berpikir dan rasa tanggung jawab sehingga berusaha untuk tidak merepotkan orang-orang di sekitar. Bagi yang telah menikah, kemandirian itu timbul karena adanya keluarga baru.

 5. Menentukan Keputusan

Banyak hal penting yang seseorang putuskan seseorang di usia 20. Dalam hal karir, pendidikan, dan keputusan untuk berkeluarga. Orang tua cenderung membebaskan anaknya memilih keputusan penting untuk hidupnya dalam usia ini meski tetap akan ada pertimbangan-pertimbangan dari orang tua dan keluarga terdekat. Plihan-pilihan yang diambil di usia ini jua banyak menentukan masa depan.

Apakah anda ingin membuat usia 20 tahunan anda menjadi usia monumental untuk membuat sebuah perubahan dalam hidup anda? Ataukah anda ingin bersenang senang dan membiarkannya berlalu begitu saja? Apapun pilihannya, semua tergantung anda.

Tapi satu yang pasti, usia 20 tahunan adalah usia yang sangat krusial, setiap rencana yang anda tulis, setiap keputusan yang anda buat dan setiap langkah yang anda pilih, akan berpengaruh jauh ke masa depan anda.
Berikut ini hal-hal yang seharusnya tidak anda lakukan ketika berusia 20 Tahunan.

1.    Bekerja Hanya untuk Uang, Bukan Membangun Impian

Jangan pernah mencari kenyamanan anda ketika masih muda. Masa muda harusnya anda gunakan untuk mencari tantangan sebanyak mungkin, membangun road map menuju cita cita yang anda impikan.Terkadang pekerjaan dengan tawaran gaji yang cukup besar menghampiri, tapi permasalahannya adalah apakah anda benar benar menikmati pekerjaan yang akan anda geluti itu?

Sebagai contoh jika anda seorang sarjana seni, apakah anda akan menerima pekerjaan sebagai seorang akuntan dengan gaji yang besar? Padahal jelas-jelas bahwa dunia akuntansi bukanlah dunia anda.
Ok, mungkin di hari ini pekerjaan sebagai seorang seniman masih tidak menghasilkan apa-apa, dan pekerjaan sebagai akuntan dapat langsung mendatangkan pendapatan bulanan, tapi apakah anda yang seorang seniman mampu membohongi diri selamanya dengan bekerja sebagai seorang akuntan?

Jika John Lennon memutuskan untuk bekerja di pabrik daripada terus-menerus bermain musik tanpa di bayar di awal karirnya, akankah The Beatles ada saat ini?

Kembali lagi, semua ini masalah proses. Nikmatilah prosesnya.

2.    Tergesa-Gesa Dalam Jatuh Cinta

Mungkin bagi anda yang baru saja lulus dari dunia kampus, pasti mulai berinisiatif bahwa inilah saatnya mencari tambatan hati yang tepat untuk menjalin rumah tangga bersama. Toh orang tua anda pun juga mendukung langkah anda ini. Apalagi jika undangan sweet seven teen telah lama berganti menjadi undangan pernikahan dari beberapa kolega dekat kita.

Permasalahannya apakah anda akan langsung mengumbar cinta anda begitu bebas dari dunia perkuliahan dan mulai meniti jenjang karir? Alih-alih fokus mengejar tambatan hati yang tepat, lebih baik kita fokus untuk memperbaiki kualitas diri.
Percayalah, lelaki yang baik akan selalu diperuntukkan untuk wanita yang baik pula.

3.    Tetap Kekanak-Kanakan

Diusia peralihan awal 20 tahunan, sering kali kita masih terlihat “kekanakan” dihadapan rekan kerja kita yang lebih tua. Kita masih sering becanda tidak pada tepatnya hingga masih mengedepankan ego daripada professionalitas.

Being child like is good, seperti halnya anak kecil yang selalu ingin belajar banyak hal dan kreatif. But being childish? NO! Bukan sebuah kebanggan lagi di usia anda jika apa-apa masih minta sama orang tua.
Real man use three pedals??? NO!
Real man pakai mobil yang dia beli dengan keringatnya sendiri.

4.    Family  Comes Second

Kita tahu bahwa di usia 20 tahunan adalah usia dimana kita sedang semangat-semangatnya mengejar karir kita. Tapi ingat, jangan pernah lupakan bahwa dibalik kesuksesan anda selalu ada keluarga yang mendukung. Jangan pernah menomor duakan mereka. Anggaplah kehidupan keluarga anda saat inilah adalah sebagai ajang latihan sebelum anda membangun rumah tangga anda dikemudian hari.
Satu lagi yang ingin saya share di poin ini. Anda tahu apa beda The Boy dengan The Man ?
“The Boy comes home cause he need his mommy for giving him some money. The Man comes home cause he knew that he cares of his mommy.”

5.    Tetap di Pekerjaan yang Tidak Mengajarkanmu Apa-apa

Pernah membaca cerita tentang "Persahabatan antara Ayam dan Elang" Pekerjaan yang terasa nyaman dan tanpa tuntutan tidak akan membuat anda belajar apa-apa. Menjebak anda dalam sebuah kenyamanan semu yang sepertinya enak, padahal lambat laun kreativitas anda akan tergerus karena tidak terbiasa dengan berbagai macam tantangan yang baru. Hal ini mungkin akan membuat senang anda di hari ini, tapi di kemudian hari ketika kreativitas anda sudah tidak terlatih lagi? Tidak ada salahnya pergi mencari pekerjaan baru yang akan mengajarkan anda banyak hal. Sebelum keadaan membuat anda terlalu nyaman tanpa belajar apa-apa.

6.    Ikut-ikutan Trend

Anda boleh meyadari tren apa saja yang berkembang hari ini, tapi jangan pernah terlalu fokus untuk mengikuti suatu tren tersendiri. Jika anda anda menghabiskan sebagian besar waktu anda hanya untuk mengikuti tren tertentu saja, kapan anda akan fokus untuk menciptakan tren anda sendiri?
Ingat! Mereka yang sukseslah yang menciptakan tren itu, bukan para pengikutnya.

7.    Selesai Belajar

Kita tahu, kita sudah muak dengan program 12 tahun wajib belajar + 4 tahun kuliah (itupun kalau tidak ngaret). Sudah saatnya kita menutup buku pelajaran dan fokus bekerja untuk mencari uang. Tapi apakah itu benar?
Mereka yang sukses tidak pernah berhenti belajar dan belajar tidak harus di bangku kelas. Dunia ini penuh permasalahan yang sangat menarik untuk dipelajari jika kita mampu memahaminya.
Ingat, wajib belajar bukan hanya 12 tahun + 4 tahun kuliah. Wajib belajar adalah kemauan untuk menuntut ilmu dimanapun tempatnya kapanpun waktunya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar