slide

Rabu, 18 Mei 2016

KANDUNGAN SURAT AL-IKHLAS

Isi Kandungan Surat Al-Ikhlas

Surat Al-Ikhlas adalah surat ke 112 yang terdiri dari 4 ayat dan di turunkan di kota Mekah, sehingga surat ini disebut juga surat Makkiyah. Surat ini diturunkan sesudah sesudah surat An Naas. Dinamakan Al Ikhlas karena surat ini sepenuhnya menegaskan kemurnian keesaan Allah s.w.t.


Surat al ikhlas menjadi pusat dalam ajaran substantif Islam yang mengajarkan tentang keesaan Tuhan. Dalam kajian akademis, surat al ikhlas memiliki arti dan makna bahwa ajaran Islam yang dibawa Nabi Muhammad adalah monoteistik (Tuhan esa), bukan politeistik (banyak Tuhan).

Bacaan Surat Al-Ikhlas:

قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ 
 ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ 
 لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ  
 وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ 

Artinya:

1. Katakanlah: “Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
4. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.”



Pokok-pokok isinya:


Penegasan tentang kemurnian keesaan Allah s.w.t. dan menolak segala macam kemusyrikan dan menerangkan bahwa tidak ada sesuatu yang menyamai-Nya.

Keutamaan:

Terdapat banyak hadist yang menyebut keutamaan surat ini, bahwa membacanya sama seperti pahala membaca sepertiga isi al-Qur’an karena setiap apa yang dikandung dalamnya merupakan penjelasan isi surat al-Ikhlas. Sebab lain karena mengandung tiga dasar-dasar umum syariat; yakni tauhid, ketetapan larangan-larangan (hudud) dan hukum-hukum, serta penjelasan hal amal perbuatan yang menjamin kemurnian tauhid. Hadist riwayat Bukhori, Abu Daud dan Nasa’i berasal dari Abu Said al-Khudhri mengatakan, bahwa ada seseorang mendengar orang lain membaca Qul huwa Allahu ahad berulang kali, lalu ketika datang waktu pagi orang itu datang menceritakannya kepada Nabi SAW. seakan meremehkan bacaan itu, maka bersabda Nabi SAW.: ”Demi Allah, yang jiwaku berada dalam kuasaNya. Sesungguhnya bacaan surat al-Ikhlas itu sama dengan sepertiga isi Al-Qur’an”.

Hadist lain diriwayatkan Imam Bukhori dari Abu Said RA berkata, bahwa Rasul SAW bertanya kepada para Sahabat: ”Tidak mampukah kalian membaca isi Al-Qur’an dalam semalam?” lalu sahabat merasa keberatan dengan mengatakan siapa yang mampu melakukannya ya Rasulullah, maka Nabi menunjukkan bahwa Allahu Al-wahid Ash-shomad merupakan sepertiga al-Qur’an.

Imam Muslim dan Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Hurairah RA berkata, bahwa Rasul SAW bersabda: ”Berkumpullah, karena aku akan membacakan kepada kalian sepertiga Al-Qur’an” maka berkumpul sebagian sahabat yang mau, kemudian beliau hadir dan membacakan Qul huwa Allahu ahad lalu masuk lagi yang menyebabkan para sahabat saling bertanya sendiri. Maka Rasulullah SAW berkata: ”Apa yang aku bacakan kepada kalian itu merupakan sepertiga al-Qur’an, dan aku memahami kebenaran berita ini berasal dari wahyu”. Lalu Nabi SAW keluar dan mengatakannya lagi: ”Aku akan membaca untuk kalian sepertiga al-Qur’an, ketahuilah bahwa surat al-Ikhlas mengimbangi kandungan sepertiganya”.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar